Pages

Perpustakaan SMK N 2 Sragen

Siswa membaca koran di Perpustakaan SMK N 2 Sragen

Perpustakaan SMK N 2 Sragen

E Library di Perpustakaan SMK N 2 Sragen

Perpustakaan SMK N 2 Sragen

Perpustakaan SMK N 2 Sragen

Perpustakaan SMK N 2 Sragen

Siswa Belajar di Perpustakaan SMK N 2 Sragen

Perpustakaan SMK N 2 Sragen

Perpustakaan SMK N 2 Sragen

Tuesday, April 28, 2020

PESAN IBU GURU

Contoh Cerpen Singkat Anak Sekolah
Hari sekolah dimulai seperti biasa. Hari senin yang cerah seperti biasa para murid mengadakan upacara bendera. Setelah upacara seluruh murid kembali ke kelasnya masing-masing untuk mendapatkan pelajaran. Pada hari senin itu terdapat pelajaran Bahasa Indonesia, Biologi dan Matematika. Proses belajar mengajar berjalan seperti biasa tenang dan tertib.
Anak-anak pun istirahat pada jam 12. Kebanyakan murid makan di kantin sekolah dan saling mengobrol. Sampailah pada jam terakhir yaitu pelajaran Matematika. Guru Matematika yang mengajar bernama Ibu Sri. Seperti biasa Ibu Sri menjelaskan materi yang sudah terdapat di kurikulum dan memberikan beberapa nasehat kepada muridnya.
Ibu Sri pun menyampaikan kepada muridnya untuk mengulang pelajaran yang dipelajari di sekolah agar bisa memahaminya dengan baik. Hal tersebut harus dilakukan para murid setiap hari karena Ibu Sri bisa saja sewaktu-waktu akan memberikan kuis. Untuk itu Ibu Sri menyampaikannya agar para murid bisa menyiapkan diri dengan baik.
Tibalah jam pulang sekolah dimana seluruh murid merasa sangat senang karena bisa bermain sepulang sekolah. Terdapat 3 orang anak perempuan bersama Mirna, Ati, Rini. Mereka semua tinggal di lingkungan yang sama. Hal tersebut membuat ketiganya akrab dan sering pulang pergi sekolah bersama.
Saat pulang sekolah Rini mengajak kedua temannya untuk bermain di rumahnya sambil mengulas kembali pelajaran sekolah. Tanpa ragu kedua temannya pun menyetujuinya. Mereka pulang ke rumah masing-masing kemudian mandi dan berpamitan kepada orang tuanya ingin belajar bersama di rumah Rini.
Mirna pun bergegas membawa buku yang diperlukannya untuk mengulang kembali pelajaran sekolah. Sesampai Mirna di rumah Rini, ternyata Ati pun sudah datang. Keduanya sedang asyik bermain boneka. Mirna pun langsung mengajak kedua temannya untuk mengulas kembali pelajaran. Namun ajakan tersebut justru ditolak dengan alasan mereka sedang seru bermain boneka.
Tanpa menghiraukannya lagi Mirna langsung mulai belajar sendiri. Mirna membuka kembali buku catatannya dan mengulas kembali apa yang diajarkan Ibu Sri di kelas. Mirna mengulang kembali pelajaran karena ia mengingat pesan Ibu Sri. Sedangkan Rini dan Ati justru asyik saja bermain boneka.
Keesokan lusanya, kembali lagi para murid harus mendapatkan pelajaran Matematika yang diajarkan oleh Ibu Sri. Hari itu Ibu Sri tiba-tiba mengadakan kuis. Seluruh murid ricuh karena tidak menyangkanya dan kepanikan karena belum belajar. Padahal sebelumnya Ibu Sri sudah pernah memperingatkan mereka untuk mengulas kembali pelajaran sekolah.
Namun Mirna dengan percaya diri menganggap hal tersebut bukan masalah karena ia sudah memahami berbagai materi yang diajarkan oleh Ibu Sri. Kuis pun dimulai, terdapat 5 pertanyaan essay yang harus diisi oleh para murid beserta caranya. Yang sudah selesai bisa langsung mengumpulkan dan pulang.
Di saat Rini dan Ati kesulitan untuk mengerjakan soal kuis, Mirna pun sudah selesai mengerjakan soal dan mengumpulkannya duluan. Namun karena harus pulang bersama ia akhirnya menunggu temannya di depan kelas. Waktu mengerjakan kuis pun telah selesai dan akhirnya Rini dan Ati keluar. Mereka pulang bersama seperti biasa.
Keesokan harinya, Ibu Sri mengumumkan hasil kuis kemarin. Mirna mendapatkan nilai yaitu 10 sedangkan Ati dan Rini harus mendapatkan pelajaran tambahan karena nilainya yang jelek. Merasa menyesal, Ati dan Rini pun tidak ingin mengulang kesalahannya lagi dan akan mengulas pelajaran bersama Mirna agar bisa menguasai pelajaran dengan baik.

3 SERANGKAI

Masa SMA memang dikatakan sebagai masa yang paling indah. Di masa tersebut banyak sekali kenangan yang bisa diukir, mulai dari kenakalan hingga prestasi. Cerita ini dimulai dari tiga orang sahabat bernama Rio, Luna dan Mira. Mereka bertiga sudah sejak SMP sekolah di tempat yang sama.
Hal ini terjadi karena jarak rumah mereka yang berdekatan dan orang tua mereka lebih suka jika anaknya bersekolah yang dekat dari rumah. Mereka bertiga selalu bersama-sama sejak SMP dan bahkan memilih untuk masuk di SMA yang sama. Ketiganya kembali dipersatukan saat mereka diterima di SMA yang mereka pilih.
Dari sinilah cerita persahabatan mereka di mulai. Saat ini mereka sudah berada di tahun terakhir SMA, waktu kelulusan pun sudah dekat. Sudah waktunya untuk mereka memikirkan masa depan dan memilih universitas yang akan dituju. Memiliki minat yang berbeda, membuat ketiga sahabat ini memilih jalur pendidikan yang berbeda.
Rio akan mengambil kuliah di UGM, Yogyakarta. Sedangkan Luna mengambil kuliah di ITB, Bandung. Dan Mira sendiri tetap bertahan di Jakarta dan meneruskan sekolah di Universitas Indonesia. Ketiganya merasa sedih karena harus berpisah dan tidak lagi bersama-sama. Namun ketiganya berjanji untuk tetap saling berkomunikasi dan saling mengingat.
2 tahun pertama masuk kuliah, hubungan mereka masih tetap berjalan dengan baik dengan komunikasi yang lancar. Bahkan mereka sering melakukan video call untuk saling berbagi cerita. Masuk tahun terakhir, komunikasi mereka mulai renggang lantaran sibuk dengan kuliahnya masing-masing dan sudah memiliki pacar.
Berbagai faktor tersebut membuat hubungan mereka semakin merenggang. Yang biasanya sering melakukan video call saat ini mereka tidak pernah lagi melakukannya. Tibalah saat Mira sudah lulus dan menyelesaikan sekolahnya di Universitas Indonesia. Mira ingin teman-temannya hadir pada saat acara wisudanya dan bisa merayakan bersama orang-orang yang disayanginya.
Melalui chatting grup Mira pun memberikan kabar bahwa ia akan menyelenggarakan acara wisuda. Namun harapannya harus putus karena tidak seorang pun merespon chatting Mira. Dengan penuh harapan Mira tetap menunggu sahabatnya untuk memberikan kabar dan bisa menghadiri acara wisudanya.
Sampailah pada hari H wisuda Mira. Tidak seorang pun temannya terlihat di acara tersebut, Mira memasuki ruangan wisuda didampingi oleh kedua orang tuanya. Serangkaian acara wisuda pun berjalan, Mira nampak lesu karena merasa tidak lagi dipedulikan oleh teman-temannya. Selama acara berlangsung Mira nampak sedih dan kecewa.
Selesai acara Mira pun keluar dari ruangan wisuda, dengan terkejutnya ia melihat kedua sahabatnya tersebut datang menghampirinya dengan membawa rangkaian bunga. Mira terlihat sangat senang dan ingin berlari memeluk temannya tersebut. Mereka menyampaikan permintaan maaf karena tidak sempat membalas chat Mira karena sedang sibuk dengan kuliahnya masing-masing.
Namun sebenarnya mereka sudah mempersiapkan diri untuk hadir pada acara wisuda Mira. Mendengar hal tersebut Mira merasa sangat bahagia dan bahkan rasa sedih serta kecewa yang dirasakan sebelumnya sudah sirna. Mira pun dapat memenuhi keinginannya untuk merayakan wisuda bersama dengan sahabatnya. Mereka saling memeluk dan berfoto bersama.

Menemukan Dompet


Berbulan-bulan sudah aku menanti panggilan kerja. Hari-hariku terasa seperti penuh kebingungan dan tanpa arah. Bahkan, kerjaanku hanya luntang luntung tak karuan di rumah. Mengalami kebingungan harus melakukan apa. Ingin memulai usaha namun tak punya modal.
Pada suatu hari, aku berniat untuk berjumpa dengan sahabt untuk menceritakan masalahku ini. Ketika sedang berada di jalan menuju rumah sahabatku, tepatnya di bagian samping jalan ujung dari tortoar, aku melihat sebuah dompet berwarna cokelat.
Aku mengambil dompet tersebut kemudian akupun membuka dan melihat isinya. Di dalam dompet tersebut ada SIM, KTP, beberapa surat penting, tabungan yang isinya sangat banyak dan sebuah kartu kredit. Dalam fikiran sempat muncul keinginan untuk menggunakan isi dari dompet tersebut.
Namun aku berubah fikiran dan berfikir harus mengembalikan dompet tersebut kepada yang memiliki. Selang beberapa saat sesudah aku pulang dari rumah sahabatku, akupun mengembalikan dompet tersebut. Mencoba mencari alamat pemilik yang ada di KTP.
“Permisi pak, apakah benar ini alamat pak Herman?” Tanyaku
“Saya Andi, ingin bertemu dengan bapak Herman. Ada urusan yang sangat penting.”
Kebetulan pak Herman ada di rumah dan aku diminta untuk masuk ke dalam rumah. Kemudian duduk di dekat beliau sembari menyerahkan dompet yang tadinya aku temukan.
“Kamu tinggal dimana Nak? Terus kerja dimana?” Tanya pak Herman dengan sangat penasaran.
“Di kompleks Asri Cempaka Pak. Kebetulan saya masih menganggur dan menunggu panggilan kerja. Namun sudah beberapa bulan belum ada panggilan.” Tambahku
“Kamu sarjana apa?” Tanyanya
"Ekonomi Manajemen Pak"
"Baiklah nak. Di perusahaan saya sedang membutuhkan staff Administrasi. Jika kamu Tertarik silahkan besok mengunjungi kantor saya jam 9 pagi. Ini kartu nama saya. "Sambung pak Herman.
"Sungguh pak?". Tanyaku penasaran
"Iya Nak. Saya sangat memerlukan karyawan yang jujur dan penuh dedikasi sepertimu"
"Terima kasih pak".
Aku seolah tidak percaya bahwa ini merupakan keajaiban.