Lima hal penghalang keshalihan menjadi seseuatu yang harus kita fahami bersama.
Andaikan tidak ada lima hal di dunia ini, tentunya manusia menjadi orang
saleh semua”, kelima hal itu adalah:
1). Merasa
senang dengan kebodohan.
2). Tamak
dengan dunia.
3). Bakhil dengan
kelebihan harta.
4). Beramal
disertai riya’.
5). Selalu
merasa bangga diri di atas yang lainnya
Mari kita kupas
satu per satu,
- Merasa senang dengan kebodohan
Artinya adalah membiarkan diri bahkan merasa nyaman dengan ketidaktahuan dalam masalah agama. Tidak ada dalam
dirinya keinginan belajar dengan sungguh-sungguh apa itu Islam dan bagaimana
seharusnya menjadi muslim yang baik. Tidak pernah ingin tahu cara shalat dan
wudhu yang benar serta berbagai amalan lain sehingga kerap terjadi mengerjakan
amal ibadah tanpa didasari ilmu yang cukup yang akhirnya ibadahnya jauh dari
tuntunan Rasulullah.
Rasulullah pernah mengingatkan dalam hadits nya :
Allah membenci orang yang pandai dalam urusan dunia
tetapi bodoh dalam urusan akhirat
2-3 Tamak dengan dunia dan Bakhil dengan kelebihan harta,
keduanya
merupakan pasangan yang selalu terkait bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan.
Karena siapa pun yang tamak dan merasa kurang dengan berbagai kepemilikan
hartanya, pastilah dia akan berlaku kikir (bakhil) dan sangat ‘sayang’ dengan
kelebihan-kelebihan (harta) yang dimilikinya
Oleh karenanya jelas, sifat yang berhubungan dengan tamak adalah bakhil.
Menurut Imam Al Ghazali: “Bakhil adalah sikap yang enggan mendermakan sebagian harta yang
dikaruniakan oleh Allah kepadanya. Jika sifat bakhil (kikir) berkembang
maka akan menjadi tamak (rakus).
- Riya’ Dalam Beramal
Riya’ adalah pamer, yaitu melakukan satu amal ibadah (agama) dengan
maksud mendapatkan pujian dari manusia, atau dengan bahasa yang agak ‘kasar’ riya’ dapat juga dikatakan
dengan mengharapkan
nilai dunia dengan pekerjaan akhirat.
Rasulullah
pernah mewanti-wanti pada umat nya :
Sesungguhnya sesuatu yang sangat saya khawatirkan
atas dirimu adalah syirik kecil, yaitu Riya’ Demikianlah, hendaknya segala apa yang kita lakukan disandarkan
kepada Allah S.w.t, untuk menggapai keridhaan-Nya. Apalah lagi jika riya’ itu ‘menjangkiti‘ amal ibadah murni seperti shalat, baca Al Qur’an, zakat dan lainnya,
maka akan sangat berbahaya, karena ibadah kita hanya akan sekedar rutinitas
yang berlalu begitu saja tanpa pahala.
- Membanggakan diri (ujub)
Ujub Yaitu merasa diri paling sempurna dibandingkan dengan yang lain. Ketidak bolehan perasaan ujub ini dikhawatirkan pada lahirnya kesombongan, dan Allah mengancam orang yang sombong dengan mengharamkannya masuk surga, sebagaimana hadits nabi :
Tidak akan
masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar
biji sawi. Ada seseorang yang bertanya, Bagaimana dengan seorang yang suka
memakai baju dan sandal yang bagus? Beliau menjawab, Sesungguhnya Allah itu
indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan
orang lain. (HR. Muslim no. 91)
Demikianlah lima hal keburukan yang dapat menghalangi seseorang
menjadi seorang yang shaleh, semoga kita semua terhindar dari semua
keburukan-keburukan tersebut. Aamiin
Ali Mustofa,S.Pd.I
Guru PAI &
BP SMK Negeri 2 Sragen
0 comments:
Post a Comment